Senin, 06 November 2017

PENJUAL KORAN

 ini bukan ustadz atau kiyai atau prof.atau doktor, tapi kita WAJIB belajar darinya.
  Silakan baca dan renungkan.
Pagi itu seorang penjual Koran berteduh di tepi sebuah warung...
Sejak subuh hujan turun lebat sekali....
seakan menghalangi nya melakukan aktivitas utk  berjualan koran seperti biasa.

Terbayang di fikiranku, tidak ada satu sen pun  uang yang akan di peroleh seandainya   hujan tidak berhenti. 
Namun, ....kegalauan yang kurasakan ...
ternyata tidak nampak sedikitpun di wajah Penjual  Koran itu.

Hujan masih terus turun. 
Si penjual koran masih tetap duduk di tepi warung itu sambil tangannya memegang sesuatu. Tampaknya seperti sebuah buku. Kuperhatikan dari jauh, lembar demi lembar dia baca. Awalnya aku tidak tahu apa yang sedang dibacanya. Namun perlahan-lahan ku dekati....
ternyata Kitab Suci Al-Quran yg dibacanya.

+ "Assalamu 'alaikum" ...
- “Wa'alaikumus salam"
+ “Bagaimana jualan korannya  mas ?" ...
- “Alhamdulillah, ...
sudah terjual satu.”
+ “Susah juga ya, kalau hujan begini" ...
- “In shaa Allah sudah diatur rezekinya.”
+ “Terus, ....kalau hujannya sampai siang ?”
- “Itu berarti rezeki saya bukan jualan koran, tapi banyak berdoa.”
+ “Kenapa ?”
- “Bukankah  Rasulullah SAW pernah besabda, ketika hujan adalah saat yang mustajab untuk berdoa. Maka, kesempatan berdoa itu adalah rezeki juga.” 
+ “Lantas, kalau tidak dapat uang, bagaimana ?”
- "Berarti, rezeki saya adalah bersabar"
+ "Kalau tidak ada yg bisa dimakan ?" .....
- “Berarti rezeki saya berpuasa"
+ “Kenapa  bisa berfikir seperti itu ?”
- “Allah SWT yang memberi kita rezeki. 
Apa saja rezeki yang Allah berikan saya syukuri. 
Selama berjualan koran.... walaupun tidak laku, dan harus berpuasa....
saya tidak pernah  kelaparan" - kata-katanya ikhlas menutup pembicaraan

● Sahabat ...
Hujan pun berhenti.... 
Si penjual  koran bersiap-siap untuk terus menjajakan korannya.
Ia pergi sambil memasukkan Al-Quran ke dalam tasnya.

● Aku termenung ... 
tanpa kusadari ...
cermin mata ku menjadi gelap.... 
karena cucuran tangisku... Aku tersadar....
setelah aku merenungi setiap kalimat tausiah yang diucapkan penjual  koran tadi...

● Ada penyesalan di dalam hati....mengapa kalau hujan ada yg resah-gelisah....
Kuatir tidak mendapat uang.... 
Risau rumahnya akan terendam banjir.....
Bimbang tidak bisa datang kekantor.. .. 
Keluh kesah tidak bisa bertemu rekan bisnis.....

● Kembali baru ku sadari,... Rezeki bukan saja uang...
Tetapi bisa dalam bentuk...hidayah.... kesabaran, ....berpuasa,..... berdoa, .....beribadah....
rasa syukur....
semuanya merupakan amal sholeh yang perlu kita syukuri....yang juga merupakan rezeki dari Allah SWT.

Subhanallaah ...
walhamdulillaah...
Walaa ilaaha illallaah...
Allaahu Akbar ....
(copas grup team BAS)
Semoga bermanfaat

Silahkan tinggalkan komentar ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar